Luka Bakar Usai Tersengat Listrik, Seekor Lutung Sumatera di Padang Terpaksa Diamputasi

    Luka Bakar Usai Tersengat Listrik, Seekor Lutung Sumatera di Padang Terpaksa Diamputasi

    PADANG - Seekor satwa dilindunggi jenis Lutung Sumatera (Trachypithecus cristatus) ditemukan dalam keadaan terluka di kawasan GOR Agus Salim Padang.

    Lutung itu ditemukan pada Rabu (20/7/2022) oleh seorang warga yang kemudian menghubungi tim WRU BKSDA Sumbar. Setelah itu, Lutung yang terkena sengatan listrik pun dievakuasi.

    Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono mengatakan, Lutung itu mengalami luka bakar di bagian lengan kanan. Akibatnya, lengan tersebut terpaksa diamputasi.

    "Tim mengevakuasi Lutung ke klinik kesehatan hewan Dinas Peternakan Sumbar untuk dilakukan tindakan medis berupa amputasi dan saat ini masih dirawat, " tuturnya, Kamis (21/7/2022).

    Ardi mengajak masyarakat untuk tidak memelihara satwa liar yang berakibat pada kematian satwa yang apabila nantinta terlepas dapat membahayakan masyarakat.

    "Jika ada warga yang memelihara satwa jenis dilindungi agar bisa menyerahkan kepada BKSDA setempat dan bisa menghubungi call center di nomor 081266131222, " imbaunya.

    Hingga kini, asal usul Lutung itu belum diketahui. Apakah peliharaan warga yang lepas atau terpisah dari kelompoknya. Diketahui, Lutung jenis merupakan satwa jenis primata yang dilindungi berdasarkan Permen LHK No. 106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi.(**)

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    Kodim 0312/Padang Siapkan Lahan Yang Akan...

    Artikel Berikutnya

    Rektor UIN Imam Bonjol Padang Penuhi Undangan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami