Wali Kota Padang Nge-jam Bareng Ustadz Derry Sulaiman

    Wali Kota Padang Nge-jam Bareng Ustadz Derry Sulaiman

    PADANG, – Galibnya, apabila dua mantan musisi sudah bertemu, keduanya pasti akan saling bermain musik (nge-jam). Karena menjadi keharusan baginya untuk saling beradaptasi dan saling diskusi dalam bermusik.  

    Seperti yang dilakukan Wali Kota Padang Hendri Septa saat bertemu Ustadz Derry Sulaiman, Senin (7/3/2022). Keduanya bermain musik dalam satu panggung di ajang “Ngobrol Perkara Iman” (Ngopi) di bawah Jembatan Siti Nurbaya, Padang.

    Tak tanggung-tanggung, keduanya memainkan musik religi dengan nuansa pop. Sejumlah lagu dibawakan selama dua jam lebih. Mereka berbaur bersama penonton yang notabene anak muda Kota Padang.

    “Sungguh senang bisa satu panggung dengan Ustadz Derry Sulaiman, ” ujar Wali Kota Padang Hendri Septa usai bermusik di ajang “Ngobrol Perkara Iman” (Ngopi).

    Seperti diketahui, Wali Kota Padang Hendri Septa dulunya merupakan musisi Kota Padang. Hendri Septa adalah drummer grup band cadas “Equator”. Grup band trash metal itu sempat menanjak kariernya di era tahun 1997 hingga tahun 2000-an.

    Sedangkan Ustadz Derry Sulaiman dulunya merupakan gitaris grup band cadas. Grup band “Betrayer” yang mengusung aliran trash metal itu mampu dibawanya berkibar di pentas nasional. Lagu berjudul “Bendera Kuning” tidak asing lagi di telinga para musisi underground.

    Kini kedua mantan musisi sesama aliran musik itu saling bertemu di bawah Jembatan Siti Nurbaya. Keduanya tidak lagi membawakan lagu cadas, akan tetapi membawakan lagu-lagu religi. Wali Kota Padang Hendri Septa menabuh drum, mengiringi lagu-lagu religi ciptaan Ustadz Derry Sulaiman.

    Tercatat sebelas lagu dibawakan untuk menghibur penonton yang tumpah ruah di bawah Jembatan Siti Nurbaya. Lagu berjudul “DSAS” yang sudah familiar di tengah pendengar musik dibawakan secara koor.

    Ustadz Derry Sulaiman menyebut bahwa dakwah bukanlah profesi. Akan tetapi setiap orang dapar berdakwah melalui profesinya masing-masing.

    “Saya memilih berdakwah dengan bermusik karena tidak semua orang suka diceramahi, ” tutup lelaki Minang kelahiran Saniang Baka itu.(**) 

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    Sejarawan Unand Sebut Ahistoris Soal Hilangnya...

    Artikel Berikutnya

    Anak Gadai Motor Lalu Ditebus Sang Ayah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami